Web Stikom CKI

universitas swasta teknik informatika terbaik di jakarta -


 Memilih perguruan tinggi guna kuliah tak dapat dianggap sepele. Investasi waktu, biaya, tenaga, dan benak saat melanjutkan edukasi idealnya dapat menyerahkan pengalaman dan hasil yang sepadan.

Melansir CekAja, Sabtu (29/12/2018), cek lokasi kuliah semua bos startup di Indonesia ini guna rerensi!


Sangat urgen untuk mengerjakan riset tentang perguruan tinggi atau jalur edukasi lain yang dapat membantu kita meraih destinasi hidup. Lingkungan belajar dan tingkat persaingan yang baik dapat membuat kualitas edukasi yang diterima meningkat.

Salah satu teknik untuk menilai kualitas sebuah perguruan tinggi ialah dengan memahami kualitas alumninya. kita yang ketika ini berencana melanjutkan pendidikan, dapat menilik universitas yang sudah mencetak semua bos startup di Indonesia ini.

Institut Teknologi Bandung – Ahmad Zaky, CEO Bukalapak


Setelah lulus SMA, Achmad Zaky diterima di di antara universitas terbaik di negeri ini, ITB. Namun, Zaky yang berasal dari Sragen, suatu kota kecil di Jawa Tengah sempat minder sebab harus merasakan benturan kebiasaan saat berkuliah di Bandung.

Baca Juga: Ajari Mitigasi Bencana Lewat Papan Permainan

Di ITB, Zaky memungut jurusan Teknik Informatika. Ia pernah menyabet Juara 2 di persaingan Indosat Wireless Innovation Contest di tahun 2007. Di persaingan tersebut, Achmad Zaky menciptakan MobiSurveyor yaitu suatu software yang bermanfaat untuk mengerjakan fast counting pada suatu survey.



Zaky pun pernah memenangi ajang INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008. Prestasinya yang gemilang di bidang pendidikan, mengirimkan Achmad Zaky meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat. Pendidikan tersebut digelar selama dua bulan pada tahun 2008

Setelah lulus, Achmad Zaky bareng Nugroho (juga pendiri Bukalapak), menilai semua penjual dan pembeli memerlukan sebuah website online marketplace yang dapat mempertemukan mereka secara aman. Mereka juga akhirnya menciptakan sebuah website online marketplace bernamakan Bukalapak.com dari suatu garasi.


Berawal dari melulu 3 orang yang tercebur di Bukalapak, tergolong Achmad Zaky sendiri, perusahaan mengalami peradaban masif dengan menyuruh orang-orang bergabung. Zaky sendiri turun tangan mengundang orang-orang bergabung ketika itu.




Saat ini, Bukalapak disebut di antara startup unicorn, atau mempunyai valuasi di atas 1 miliar dolar AS. Bukalapak sudah mempunyai 35 juta pemakai aktif bulanan di semua Indonesia. Artinya 30 persen dari penduduk internet Indonesia pernah berangjangsana ke Bukalapak. Di samping itu, jumlah transaksi Bukalapak masing-masing hari saat ini menjangkau 320 ribu transaksi.

Universitas Bina Nusantara – William Tanuwijaya, CEO Tokopedia

William Tanuwijaya adalahalumnus jurusan Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara (Binus). Universitas Binus adalahsalah satu universitas swasta di Jakarta yang berkolaborasi dengan vendor-vendor IT terkemuka laksana CiSCo, Oracle, Microsoft, IBM, dan sebagainya.

Program Teknik Informatika Binus mempersiapkan mahasiswanya guna memiliki kemahiran dalam merancang program dan software kompoter, serta ilmu pengembangan teknologi sebagai modal berkarier di vendor IT global. (Baca juga: Cek 6 Cara Dapatkan Modal guna Bisnis Musiman Ramadan)

Demi mengongkosi pendidikannya, William bekerja sebagai penjaga warnet di sekitar kampusnya. Dari kegiatan inilah, William menyadari kekuatan internet yang laksana tanpa batas. Usai lulus kuliah, William juga bekerja di suatu kantor sebagai aplikasi engineer.

 Tak melulu itu, usai bekerja, William membina situs guna usaha kecil dan menengah. Melihat situasi kala itu, William menyadari keperluan masyarakat untuk melakukan pembelian barang online sudah paling tinggi. Sayangnya, saat tersebut belum terdapat platform melakukan pembelian barang online yang bisa memenuhi keperluan tersebut.

Kondisi itulah yang menciptakan William beranggapan untuk menegakkan marketplace dan membina karier di dunia startup. Walau sempat kendala mendapatkan investor, dalam rentang satu tahun setelah didirikan, Tokopedia telah sukses menggandeng 4.659 penjaja dengan 44.785 anggota. Puncaknya, pada bulan Agustus lalu, Tokopedia sukses mendapatkan investasi menjangkau Rp 14 triliun dari Alibaba, raksasa e-commerce kepunyaan Jack Ma.

Harvard Business School – Nadiem Makarim CEO Gojek




Menempati posisi ke-3 sebagai sekolah bisnis terbaik di dunia, Harvard Business School mencetak para lulusan yang raih kesuksesan di umur muda. Salah satunya datang dari Indonesia, Nadiem Makarim, CEO Gojek. Usai menuntaskan pendidikan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat, Nadiem meraih gelar MBA di Harvard Business School.



Sebelum menjadi CEO Gojek, Nadiem mengawali karier sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company, mantan direktur Zalora Indonesia, dan Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku. Kini, di bawah tangan dinginnya, Gojek menjadi di antara perusahaan startup terbesar di Indonesia.

Harvard Business School terletak di kota Cambridge, Massachusetts, dan menjadi di antara fakultas di Universitas Harvard yang terkemuka di dunia. Salah satu cara yang diterapkan sekolah ini ialah mengajak semua muridnya guna praktik kepemimpinan langsung di dunia nyata sekitar 2 tahun.

Di samping itu, penekanan terhadap pengembangan diri secara individu dan profesional yang dilaksanakan secara intens menciptakan para lulusannya menjadi lebih siap dalam menghadapi kendala di lokasi fungsional maupun nonfungsional.

Columbia University – J.P. Ellis, Co-founder CekAja.com


Universitas Columbia adalahsalah satu universitas sangat prestisius di dunia. Sebagai di antara anggota Ivy League, universitas ini tidak jarang kali berada pada peringkat teratas dalam susunan universitas di Amerika Serikat. Mulai dari Barack Obama, Franklin D. Roosevelt, sampai presiden Georgia, Mikhail Saakashvili ialah para lulusan dari kampus bergengsi ini.



Sebagai alumni Ilmu Politik dari Columbia University, J.P Ellis memulai kariernya dengan bekerja di perusahaan hukum sekitar satu tahun. Di sela-sela waktunya yang padat, J.P Ellis pun mempelajari bahasa pemrograman. Salah satu program di Stanford mengantarkannya pada empiris kesatu bekerja di Indonesia.

Ellis bekerja di suatu LSM di Flores, Nusa Tenggara Barat sekitar 1 tahun sebelum kesudahannya pindah ke Bali dan bekerja di bawah pimpinan John Hardy, di antara entrepreneur berhasil di sana. Pengalamannya bekerja bareng John Hardy ini membuka ketertarikan Ellis untuk membina perusahaannya sendiri. Pada tahun 2011, Ellis pun menegakkan startup kesatunya, Harpoen.



Alamat Kami
Jl Radin Inten II Duren Sawit Seberang Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta, Jakarta Timur, Telp. 021 - 8661 4332


Post a Comment

0 Comments

TANYA VIA WHATSAPP!!